• Home
  • FOKUS KEMBANGKAN TENUNAN DI LOMBOK

FOKUS KEMBANGKAN TENUNAN DI LOMBOK

Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, menganggarkan dana Rp2 miliar buat pembangunan showroom menjadi tempat pemasaran produk & sentra pengembangan tenun di Kecamatan Pringgasela.

Bupati Lombok Timur, H Sukiman Azmy, pada Pringgasela, Selasa, (30/10), berjanji menaruh alokasi anggaran buat memajukan salah  satu kerajinan di daerah itu.

Hal ini menjadi langkah nyata Pemkab Lombok Timur mendukung keberlangsungan bisnis tenun Pringgasela.
"Saya selalu mempromosikan kain tenun tradisional Pringgasela misalnya baju yg saya pakai ini," istilah Sukiman waktu membuka kegiatan Alunan Budaya Desa IV Kecamatan Pringgasela.

Ia berkata, wisatawan yang datang bisa melihat langsung proses menenun, lalu mengunjungi showroom buat membeli kerajinan tenun masyarakat Kecamatan Pringgasela itu.

"Ini akan menarik minat wisatawan. Dengan mengetahui prosesnya, wisatawan juga bisa lebih menghargai nilai dari hasil tenun," ujarnya.

Alunan Budaya Desa ini digelar pemuda-pemuda Pringgasela dengan harapan kain tenun ini tetap lestari di tengah perkembangan zaman. Bupati cukup mengapresiasi langkah positif yg dilakukan para pemuda di desa itu.

"Yang lainnya muncul tidak menggunakan konsep pariwisata, misalnya Sembalun muncul menggunakan tumbuhan bawang putihnya, tetapi kemudian populer sehabis adanya pengembangan Geopark Rinjani," ucap Bupati.

Sementara itu, Ketua Panitia Alunan Budaya Desa ke IV, Azizan Zuhri, mengungkapkan tujuan program ini buat menaikkan perekonomian masyarakat Pringgasela menggunakan mengenalkan kerajinan masyarakat berupa tenun.

Dalam event ini, diadakan fashion  show dengan memakai sandang kerajinan yang terdapat pada Pringgasela.

"Alhamdulillah, telah terjual sarung tenun sekitar seratus lebih," ucapnya.

Ia berharap, aktivitas ini bisa berlangsung lebih baik lagi. Kegiatan dimeriahkan menggunakan peragaan proses pembuatan kain tenun dan fashion show yang diperagakan sang Terune (Laki-laki ) Dedare (wanita) Lombok Timur 2018.

Rangkaian Alunan Budaya Desa IV Pringgasela diantaranya pementasan wayang, zumba party, jalan sehat, pentas seni, pementasan gendang belek, fashion show tenun Pringgasela kategori umum, Sekolah Menengah Atas sederajat dan anak-anak, yg digelar sampai lepas tiga November 2018.

"Acara ini kita harapkan sebagai kalender event yang dimasukkan sang OPD terkait menjadi salah  satu atraksi budaya di Lombok Timur. Sebab aktivitas ini tidak saja menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara akan tetapi pula krusial sebagai upaya melestarikan budaya kita sendiri," katanya.

Pembuatan kain tenun ini memakai alat tradisional (Gedogan), yg dapat terdengar suaranya saat penenun sedang menenun di teras rumah.

Kain tenun Pringgasela jua sempat ditampilkan pada beberapa program fashion show di luar negeri. Bahkan belum usang ini, ada peneliti menurut Jepang yg datang spesifik ke desa ini buat belajar menciptakan kain tenun itu.

Peralatan buat menciptakan kain tenun ini sangat sederhana. Bahan baku primer adalah kayu. Alat untuk menenun namanya Gedogan, buat membuat motif namanya Prane. Untuk pewarnaan digunakan bahan alam: rona cokelat memakai kulit kayu, sedangkan warna hijau dan kuning memakai daun.

Beberapa motif tenun yg asli menurut Pringgasela yaitu, Belak Topat, Sakak, Ragi Bayan, Pucuk Rebong, Sari Menanti & lain-lain. Lama menenun satu kain memakan saat selama 1 bulan.

Konon dalam zaman dahulu, apabila seorang gadis nir sanggup menenun selembar kain, nir akan diperbolehkan menikah.

Oleh karena itu, keberadaan kain tenun ini bukan hanya sebagai bukti diri daerah, tetapi jua sebagai bukti bahwa Pulau Lombok memiliki sejarah yg panjang tentang eksistensi kain tenun yang terdapat sampai saat ini.